Firewall
merupakan suatu cara/ sistem/ mekanisme yang diterapkan baik terhadap
hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk
melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu
atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan
jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut
dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area
network (LAN) anda.
1. Mesin/komputer
Setiap
individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan
menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2. Jaringan Komputer
Jaringan
komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis
topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan,
organisasi dsb.
KARAKTERISTIK FIREWALL
1.
Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik
semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak
sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.
2.
Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan
hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada
konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat
dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.
3.
Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap
serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat
dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman.
TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL
1.Service control (kendali terhadap layanan)
Berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan
boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya
firewall akan mencek no IP Address dan juga nomor port yang di gunakan
baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk
proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu
layanan sebelum mengijinkannya. Bahkan bisa jadi software pada server
itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.
2.Direction Conrol (kendali terhadap arah)
Berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.
3.User control (kendali terhadap pengguna)
berdasarkan
pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user
yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di
karenakan user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall.
Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk
mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap
pengguna dari luar.
4.Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
Berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal,
firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.
TIPE – TIPE FIREWALL
1.Packet Filtering Router
Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP
baik yang menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.pada
tipe ini packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan
diteruskan , atau di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan
untuk menyaring packet yang akan di transfer secara dua arah (baik dari
atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP
dan transport header,termasuk juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan
(IP),protokol transport yang di
gunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan.Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat.Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi.
Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah:
+ IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini
dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah
diijinkan untuk melalui firewall.
dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah
diijinkan untuk melalui firewall.
+ Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing
sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall.
sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall.
+
Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam
bagian-bagian (fragment) yang lebih kecil dan memaksa terbaginya
informasi mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu
aturan penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header.
Penyerang berharap hanya bagian (fragment) pertama saja yang akan di
periksa dan sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di
tanggulangi dengan cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan
memiliki Offset = 1 pada IP fragment (bagian IP)
2.Application-Level Gateway
2.Application-Level Gateway
Application-level
Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi
untuk memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur semua
hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER
dll.
Cara
kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu
aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan
meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat
pengguna mengirimkan USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka
gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat
pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila
data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data
tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat
di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan
menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall.
Kelebihannya
adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router lebih
mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang
masuk pada level aplikasi.
Kekurangannya
adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan. yang
akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai
dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus
dari dua arah.
3.Circuit-level Gateway
3.Circuit-level Gateway
Tipe
ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga
dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level
gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung)
cara
kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara
dirinya (gw) dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi
antara dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua
buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu
hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya
terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.
Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users).
KONFIGURASI FIREWALL1.Screened Host FIrewall system (single-homed bastion)
Pada
konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering
router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga
untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion
host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan
internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk
keluar.
Konfigurasi
ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung,
sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat
di konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet.
Bastion
Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy.
Konfigurasi ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada
packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah.
2.Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)
Pada
konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam
jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya du ajalur yang meisahkan
secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi
pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses
langsung) maka dapat diletakkan ditempat/segmenrt yang langsung
berhubungan dengan internet
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host.
3.Screened subnet firewall
Ini
merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa?
karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1
diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian
host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang
terisolasi.
adapun kelebihannya adalah :
+ terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
+ router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible )
+ Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).
+ terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
+ router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible )
+ Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).
LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL
1.Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall
2.Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya:
1. Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat
2. Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut
3. Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan
4. Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
5. Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya:
1. Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat
2. Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut
3. Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan
4. Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
5. Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut
3.Menyiapkan
Software atau Hardware yang akan digunakan Baik itu operating system
yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti
ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang
akan mendukung firewall tersebut.
4.Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.
*
Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam
sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian
terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga
menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan
komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion
host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua
kebutuhan (misal , Unix, linux, NT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar